Rabu, 05 Januari 2011
Minggu, 12 Desember 2010
pengumuman XII ipa
1. Desti
2. joko
3. ferdi
4. antoni
5. wahyudi
6. sri yusweni, karlina, miranti (khusus Bab I)
mengerjakan soal semester paling lambat hari kamis 16 desember 2010
2. joko
3. ferdi
4. antoni
5. wahyudi
6. sri yusweni, karlina, miranti (khusus Bab I)
mengerjakan soal semester paling lambat hari kamis 16 desember 2010
Sabtu, 11 Desember 2010
pengumuman XI ipa
1. M. Syahromi,
2. Anisa P
3. harkat pindo
4. A. Syahid
Mengerjakan soal semester dikumpul paling lambat hari kamis tangal 16 desember 2010
2. Anisa P
3. harkat pindo
4. A. Syahid
Mengerjakan soal semester dikumpul paling lambat hari kamis tangal 16 desember 2010
PENGUMUMAN NILAI UJIAN SEMESTER KELAS X,
NAMA NAMAYANG DIBAWAH INI DIHARAPKAN MENGUMPULKAN TUGAS UNTUK MENAMBAHI NILAI YANG ADA
KELAS X1
1. nita
2. okta dwi P
3. rozi D
4. al hakim
5. ahmad jaenuri
X2
1. dewi K
2. ali imron
3. Nadya
4. A. Zainal N
5. M. Juanda
x3
1. Andi
2. Adi P
3. Adi F
4. rendi D
5. Dery
tugas dikumpul paling lambat hari selasa tgl 14 Desember 2010
mengerjakan latihan ujian akhir semester buku LKS sama ibu sri sukamti
KELAS X1
1. nita
2. okta dwi P
3. rozi D
4. al hakim
5. ahmad jaenuri
X2
1. dewi K
2. ali imron
3. Nadya
4. A. Zainal N
5. M. Juanda
x3
1. Andi
2. Adi P
3. Adi F
4. rendi D
5. Dery
tugas dikumpul paling lambat hari selasa tgl 14 Desember 2010
mengerjakan latihan ujian akhir semester buku LKS sama ibu sri sukamti
Selasa, 26 Oktober 2010
Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan benda bergerak atau menjadi diam. Gaya dapat menyebabkan benda diam menjadi bergerak atau sebaliknya dari bergerak menjadi diam. Gaya dapat digambarkan sebagai sebuah vektor, yaitu besaran yang mempunyai besar dan arah. Gaya biasanya disimbolkan dengan huruf F,
Gaya yang bekerja pada benda di atas antara lain: gaya berat (W) yang selalu berpusat pada titik beratnya dan arahnya selalu ke pusat gravitasi bumi. Gaya (F) dapat sejajar dengan permukaan benda atau membentuk sudut α dengan permukanan tumpuan. Gaya F dapat
menimbulkan masa (m) dari diam menjadi bergerak hingga memiliki percepatan sebesar a (m/s2), atau dapat dituliskan:
F = m (Kg) . a (m/s2) = Kg.m/s2 = newton (N)
Bila gaya F dihilangkan benda (m) akan mengalami perlambatan hingga setelah waktu t detik benda akan berhenti (kecepatan v = 0). Hal ini karena benda melewati permukaan kasar yang memiliki gaya gesek (f) yang arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda. Besarnya f
tergantung pada harga koefisien geseknya (μ). Semakin kasar permukaan benda maka koefisien geseknya (μ) akan semakin besar.
Bila gaya gesek lebih besar dari gaya tarik (F), maka benda akan berhenti (v = 0).
Gaya gesek (f) berbanding lurus dengan gaya normal (N) benda atau
dapat dituliskan:
f = μ . N Newton
Di mana: N = gaya normal yang selalu tegak lurus permukaan benda (Newton)
μ = koefisien gesek permukaan benda (tanpa satuan) Aplikasi dari gaya gesek dapat diilustrasikan pada contoh: roda yang masih baru akan memiliki cengkraman yang kuat dibanding dengan roda yang aus/halus. Pengereman di permukaan aspal lebih baik bila
dibandingkan dengan di permukaan lantai keramik, karena μ aspal lebih besar dari μ permukaan keramik.
Gaya yang bekerja pada benda di atas antara lain: gaya berat (W) yang selalu berpusat pada titik beratnya dan arahnya selalu ke pusat gravitasi bumi. Gaya (F) dapat sejajar dengan permukaan benda atau membentuk sudut α dengan permukanan tumpuan. Gaya F dapat
menimbulkan masa (m) dari diam menjadi bergerak hingga memiliki percepatan sebesar a (m/s2), atau dapat dituliskan:
F = m (Kg) . a (m/s2) = Kg.m/s2 = newton (N)
Bila gaya F dihilangkan benda (m) akan mengalami perlambatan hingga setelah waktu t detik benda akan berhenti (kecepatan v = 0). Hal ini karena benda melewati permukaan kasar yang memiliki gaya gesek (f) yang arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda. Besarnya f
tergantung pada harga koefisien geseknya (μ). Semakin kasar permukaan benda maka koefisien geseknya (μ) akan semakin besar.
Bila gaya gesek lebih besar dari gaya tarik (F), maka benda akan berhenti (v = 0).
Gaya gesek (f) berbanding lurus dengan gaya normal (N) benda atau
dapat dituliskan:
f = μ . N Newton
Di mana: N = gaya normal yang selalu tegak lurus permukaan benda (Newton)
μ = koefisien gesek permukaan benda (tanpa satuan) Aplikasi dari gaya gesek dapat diilustrasikan pada contoh: roda yang masih baru akan memiliki cengkraman yang kuat dibanding dengan roda yang aus/halus. Pengereman di permukaan aspal lebih baik bila
dibandingkan dengan di permukaan lantai keramik, karena μ aspal lebih besar dari μ permukaan keramik.
Langganan:
Postingan (Atom)